» »Unlabelled » wajah menawan di kota Pahlawan

By: Unknown Posted date: 21.28 Comments: 0
13 oktober 2013, hari yang menyenangkan.. hari dimana mimpi backpacker naik KERETA API terwujud..

Dimulai dari stasiun Jebres Solo, menyusuri lebih dari 18 stasiun menuju stasiun Gubeng Kota Pahlawan alias Surabaya reeekkk!!! :D arek arek sing ayu ayu hahhahaha

Perjalanan terasa sangat luar biasa.. bertemu dengan kawan baru, ngobrol kesana kemari ga jelas, dan banyak hal-hal konyol lain yang membuat perjalanan semakin menyenangkan.

Sebenernya saya tau menau tentang kota surabaya sama sekali.. tapi karena jiwa kami adalah jiwa "adventure" (wuisss), jadi tancap aja lah. Itung-itung sambil latihan kalo besok-besok ada kesempatan keluar negeri... Aamiin... :D

setelah tiba di stasiun Gubeng langsung nongkrong di warung makan jam 03.00 pagi, perut kenyang hatipun senang. xixiiixixiix Bingung mau ngapain di stasiun berinisiatif menghubungi teman yang di Surabaya  dan menunggu esok.
Perjumpaan dengan salah satu kawan ane, perjalanan dimulai menuju tugu pahlawan ramai akan sekelompok orang yang sedang beraktifitas di pagi hari. Karena kami juga sedikit berjiwa narcis, lansung berfoto foto dan inilah hasilnya.






Ternyata surabaya tidak begitu ekstrim seperti yang kami bayangkan sebelumnya. Walaupun memang panas tapi ga sepanas di papua (kayak pernah kesana aja:D)
Kemudian guide /maksutnya  teman ane menuju house of sampoerna museum Seharusnya semua museum bersih dan terawat seperti ini. Tapi untuk mewujudkan museum yang bersih dan terawat memerlukan dana yang tidak sedikit, dan mungkin ini salah satu kendala untuk museum-museum yang lain.




informasi lengkap
Di dalam museum juga ada kolam ikan yang semakin menambah nyaman suasana di dalam museum.
Barang-barang yang ada di dalam museum mayoritas menceritakan tentang Keluarga Sampoerna, pendiri Perusahaan Rokok Sampoerna. Mulai dari foto-foto sampai baju. Diantara foto-foto itu juga ada foto tentang kegiatan produksi rokok tempo dulu.

Di lantai atas terdapat tempat penjualan souvenir, tapi aku tidak membeli apa pun. Dari lantai 2 kami bisa melihat proses melinting rokok dan pengepakan. Sayangnya kami tidak bisa memotret karena ada larangan untuk itu. Setelah puas melihat-lihat isi museum kami beralih ke bangunan belakang. Namanya Art Galery.









 Tak hanya dikota pahlwan saja langkahku untuk berpetualang, bertekad menuju  kota Madura Melewati jembatan Suramadu, yang menghubungkan Surabaya dan pulau Madura, jadi sensasi tersendiri. Banyak orang dari Surabaya yang hanya sekedar melewati jembatan, lalu kembali. Tapi, ada juga yang sengaja ke Madura hanya untuk mencicipi Nasi Bebek Sinjay.



Kabar soal warung bebek ini cukup mengundang rasa penasaran saya. Bagaimana tidak, untuk bisa mencicipinya, pelanggan bisa mengantre selama satu jam atau lebih. Padahal, menunya hanya nasi bebek yang bisa ditemui di mana pun.

Letak warung memang tak terlalu jauh dari arah ke luar jembatan tol Suramadu, hanya butuh waktu sekitar 20 menit. Menuju warung bebek ini, di kanan dan kiri banyak toko batik Madura yang terkenal dengan motifnya yang ramai dan warnanya yang cerah.

Sesampai di lokasi waktu masih menunjukan pukul 10.30 WIB, tapi area parkir warung sudah sangat padat, hingga ke seberang jalan. Area warung cukup luas, tapi sangat sederhana.

Rasa bebek dengan bumbu yg khas dan super pedas mengakibatkan minum hingga 2 gelas es blewah dan 1 es degan utuh maklum saya tak suka pedas.
Sehabis menyantap bebek yang tak tau diri  alias super pedas hahha langsung cari hotel untuk menginap tapi sialnya tak tau menau hotel di Surabaya yang murah saya menginap di rumahnya teman, uhuuiiiii nginap dan makan gratis walau agak malu sihh maklum sesama orang solo ternyata, walau cuma numpang lahir doang, tapi disambut hangat keluarga mereka :D  Temanku tak hanya cantik dan ganteng tapi baik hati juga wkkwkw 


Keesokan harinya sebelum pulang ke solo kami berkunjung kesebuah icon kota pahlawan untuk berfoto-foto sebagai kenangan yang tak terlupakan



TAGS
«
Next
Melancong ke Kota Beriman Kebumen
»
Previous
This is the last post.

Tidak ada komentar:

Leave a Reply

Popular

Comments